Tahukah anda siapa pemilik akun
twitter dengan jumlah follower
terbanyak di dunia? Saya kasih petunjuk untuk memudahkan anda menebak. Dia
seorang selebritas dunia, penulis lagu, penari, model dan penyanyi dengan beberapa single yang menjadi hits diantaranya
Teenage Dream, Fireworks, dan Roar. Sebagian besar anda pasti sudah bisa
menebak siapa. Yap betul banget, dia
adalah Katy Perry pemilik akun @katyperry dengan jumlah follower saat ini sudah
melebihi angka 52 juta orang.
Twitter merupakan salah satu dari
beberapa social media selain
Facebook, Path, Instagram, Linkedin yang semakin lama semakin banyak
penggunanya. Jumlah pengguna melonjak secara astronomikal untuk menggambarkan
pesatnya angka pengguna social media. Sejak 2010 social media tidak lagi sekedar menjadi media untuk berinteraksi
secara sosial tetapi untuk saling bertukar informasi, ide, foto, video dan content-content secara online sehingga
merevolusi cara kita bersosialisasi. Dalam tempo yang sangat cepat, revolusi social media menyebar ke seantero
pelosok dunia. Saat ini saja terdapat sekitar 2 milyar pengguna aktif social media di dunia. Kita tentu sudah
tidak asing dengan beberapa nama media social yaitu Facebook, Twitter, Path, Instagram,
dan beberapa media social lainnya.
Mengutip video presentasi Erik
Qualman yang telah diunggah di laman Youtube yang menjelaskan beberapa fakta
bagaimana media-media sosial telah merevolusi dunia kita, yaitu:
- Sebelum 2010 sebagai periode awal berkembangnya
media social, jumlah generasi Y (Gen Y) telah mengalahkan jumlah generasi
sebelumnya yaitu para Baby Boomer. Baby Boomer adalah generasi yang lahir
setelah era Perang Dunia II. Saat ini lebih 50 persen populasi dunia berumur
dibawah 30 tahun. 96%-nya telah bergabung dengan social media.
- Facebook melampaui Google sebagai trafik
internet mingguan tersibuk.
- Social media telah mengalahkan pornografi
sebagai aktivitas nomor 1 di internet.
- Di Amerika Serikat, 1 dari 8 pasangan suami
istri memulai perkenalan mereka melalui social media. Sebaliknya, 1 dari 5
perceraian diakibatkan oleh Facebook.
- Untuk mencapai angka 50 juta pengguna, radio
membutuhkan waktu 38 tahun, televisi membutuhkan waktu 13 tahun, internet butuh
4 tahun, ipod butuh 3 tahun, Facebook hanya dalam tempo kurang dari 9 bulan
saja memiliki 100 juta pengguna dan tidak sampai 2 tahun sudah memiliki lebih
dari 200 juta pengguna.
- Pengunduh aplikasi iPod mencapai 1 milyar dalam
9 bulan. Dalam tempo kurang dari setahun bahkan sudah mencapai 200 juta
pengguna.
- Jumlah pengguna Facebook saat ini merupakan
populasi terbanyak ketiga setelah China dan India.
- 80% perusahaan menggunakan social media untuk
merekrut karyawan.
- Dua selebritas dunia yaitu Ashton Kutcher dan
Britney Spears memiliki follower Twitter yang lebih banyak dibandingkan seluruh
populasi Swedia, Israel, Swiss, Irlandia, Norwegia, dan Panama digabung.
- 50% trafik internet mobile di Inggris adalah
untuk mengakses Facebook.
- Generation X dan Y menganggap bahwa penggunaan
akun email sudah ketinggalan jaman. Bahkan beberapa universitas sudah tidak
lagi menggunakan akun email.
- Youtube telah menjadi mesin pencari terbesar
kedua di dunia.
- Setiap hari sekitar 100 jam video diunggah ke
laman Youtube.
- Wikipedia memiliki lebih dari 15 juta artikel.
- Saat ini terdapat lebih daripada 200 juta blog.
Sekitar 34%-nya bercerita tentang produk maupun brand.
- 78% konsumen lebih mempercayai rekomendasi orang
yang ditulis melalui blog maupun social media, hanya 14% yang percaya iklan.
- Setiap hari sekitar 60 juta status yang di-update melalui Facebook.
- Dalam 10 tahun lebih 40% dari perusahaan Fortune
500 sudah tidak ada lagi.
Fakta-fakta diatas menunjukkan
bahwa social media memang telah
menjadi revolusi terbesar setelah revolusi industri.
Bagaimana dengan Indonesia? Di seluruh penjuru dunia, tak terkecuali
Indonesia, kita mengakui dampak yang luar biasa social media baik terhadap budaya, bisnis, kehidupan sosial dan
seluruh aspek kehidupan kita apalagi Indonesia merupakan salah satu negara
dengan jumlah pengguna social media
terbesar di dunia.
Berikut beberapa data tentang
perkembangan social media di
Indonesia, yaitu:
- Jumlah pengguna internet saat ini di Indonesia
mencapai lebih dari 71 juta orang. Sekitar 98% atau 70 juta orang sudah
memiliki salah satu akun social media
yang popular.
- Dari 70 juta pemilik akun social media tersebut, 62 juta orang telah memiliki akun Facebook.
Setiap hari lebih daripada 32 juta orang secara aktif mengakses akun
Facebooknya, 28 juta diantaranya melalui handphone atau smartphone. Tidaklah
mengherankan founder sekaligus CEO Facebook, Mark Zuckerberg, sampai harus
mengunjungi Indonesia karena Indonesia merupakan pasar yang sangat potensial
bagi Facebook.
- Jumlah pengguna aktif Path di Indonesia sebanyak
4 juta akun dari total jumlah pengguna di seluruh dunia sebesar 20 juta orang.
Angka ini merupakan angka pengguna Path terbesar di dunia.
- Indonesia dikenal sebagai negara dengan cuitan
twitter teramai. Dari sekitar 10 miliar
tweets setiap hari di seluruh dunia, hampir 3 persennya berasal dari
Jakarta saja. Indonesia dikenal sering melahirkan trending topics Twitter, seperti yang terjadi menjelang Pileg,
Pilpres, dan pelantikan presiden yang baru lewat. Karena besarnya pengguna dan
aktifnya cuitan dari Indonesia, Twitter berencana membuka kantor cabang di
Indonesia.
- Pengguna LinkedIn di Indonesia melebihi 2 juta
orang. Ini merupakan angka capaian pengguna LinkedIn yang tertinggi di Asia
Tenggara.
Beberapa dampak baik positif
maupun negatif penggunaan social media
di Indonesia diantaranya sebagai berikut:
Dampak Terhadap Politik
Kita telah menyaksikan dengan mata kepala sendiri dampak masif dari
penggunaan social media terhadap politik di Indonesia yaitu dengan keberhasilan
Koalisi Indonesia Hebat memenangkan pasangan calon presiden dan calon wakil
presiden yang diusungnya, Jokowi dan Jusuf Kalla, menjadi Presiden dan Wakil
Presiden baru Indonesia. Social media
sangat berperan dalam kemenangan tersebut. Beberapa gerakan politik yang
terjadi di Indonesia juga acapkali menjadi trending
topic twitter seperti kecaman terhadap mantan presiden SBY melalui hashtag SBYShameonYou dan ShamedbyYou
karena dituding sebagai dalang dibalik walkout
anggota Partai Demokrat pada Sidang Paripurna penetapan Pilkada Rakyat atau
Pilkada DPRD. Akibat people movement ini
SBY terpaksa harus mengeluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang.
Dampak Terhadap Bisnis
Berdasarkan data, 70 persen masyarakat Indonesia sudah mengakses
internet. Hal ini berakibat bahwa strategi pemasaran sudah beralih dari
sebelumnya menggunakan media konvensional ke media internet. Berdasarkan data
www.socialbakers.com, sebagian terbesarnya pengakses media internet tersebut
adalah fans Facebook yaitu di Indonesia saja mencapai 92 juta akun. Jumlah yang
sangat besar dan akan memberi hasil yang luar biasa apabila digunakan secara
efektif. Strategi pemasaran di era Gen-C (Generation Connectedness) saat ini
adalah world of mouth, bukan lagi word of mouth. Masyarakat lebih percaya
sekali “like” dan peer review yang
diberikan komunitas di Facebook terhadap suatu produk dibandingkan ratusan kali
penayangan komersial produk tersebut di media televisi. Sekali content video suatu produk diunggah ke laman
Youtube, apabila video tersebut menarik, akan segera disebarluaskan untuk
disaksikan lebih banyak pengguna social
media lainnya.
Dampak Terhadap Sosialisasi
Social media memudahkan kita
untuk berkomunikasi kembali dengan teman-teman sekolah yang tentunya sangat
sulit dilakukan melalui telepon, handphone, apalagi dengan korespondensi.
Berbagi video, foto, content, dan
lain-lain yang dulu sulit bahkan mustahil dilakukan sekarang lebih gampang
hanya dengan sekali klik. Sosialisasi dulunya harus keluar rumah atau
setidaknya melalui telepon. Sekarang kita tidak harus keluar rumah dan keluar
Negara agar dapat mengenal orang-orang dari belahan dunia yang lain.
Dampak Negatif Social Media
Beberapa dampak negatif telah sering kita lihat terjadi akibat penggunaan
social media. Kasus teranyar adalah
ditangkapnya seorang penjual sate dengan tuduhan penghinaan presiden melalui
akun Facebook-nya. Atau kasus penghinaan terhadap orang Jogja yang dilakukan
oleh Florence Sihombing melalui akun Path-nya, penghinaan Walikota Bandung oleh
seseorang lewat akun Twitter. Belum lagi sering kita temukan di media
pemberitaan mengenai hilangnya atau terbunuhnya beberapa gadis remaja oleh
orang yang dikenalnya lewat Facebook.
Dampak Terhadap
Produktivitas
Social media dapat digunakan
sebagai wadah untuk meningkatkan pengetahuan dan keahlian yang pada akhirnya
akan meningkatkan produktivitas seseorang. Kita bisa berkomunikasi dengan orang
yang ahli di bidang yang saat ini kita tekuni cukup dengan menjadi follower-nya dan me-retweet komentar-komentarnya. Kita juga bisa menulis di blog
terkait bidang pekerjaan kita dan men-share-nya
di akun-akun social media yang kita
miliki. Namun sebaliknya, social media
juga bisa berdampak negatif terhadap produktivitas pekerjaan kita akibat akses
dan penggunaan social media yang
tidak kenal waktu bahkan pada saat kita seharusnya berkonsentrasi pada
pekerjaan kita.
Social media memang telah
memudahkan kita berinteraksi dengan lebih banyak orang tidak hanya di Indonesia
melainkan ke mancanegara. Kemajuan teknologi pasti memiliki dampak negatif.
Semuanya tergantung bagaimana kita memanfaatkan teknologi secara tepat dan
bijak demi kemaslahatan kita.
Makassar, 4 November 2014
Komentar
Posting Komentar