You're insecure,
Don't know what for,
You're turning heads when you walk through the door,
Don't need make-up,
To cover up,
Being the way that you are is enough,
Everyone else in the room can see it,
Everyone else but you,
Baby you light up my world like nobody else,
The way that you flip your hair gets me overwhelmed,
But when you smile at the ground it ain't hard to tell,
You don't know, Oh oh you don't know you're beautiful,
If only you saw what I can see,
You'll understand why I want you so desperately,
Right now I'm looking at you and I can't believe,
You don't know, Oh oh, You don't know you're beautiful,
Oh oh,That's what makes you beautiful
So come on,
You got it wrong,
To prove I'm right,I put it in a song,
Lagu ini dipopulerkan oleh boyband asal Inggris bernama One Direction. Boyband yang diawaki Niall Horan, Zayn Malik, Liam Payne, Harry Styles, dan Louis Tomlinson merupakan alumni ajang pencarian bakat yang diproduseri Simon Cowell, The X Factor di tahun 2010. Mereka adalah satu lagi bukti tangan dingin Simon Cowell yang mengendus talenta anak-anak muda ini sebagai sebuah boyband bukan sebagai solo singer.
Bukan One Direction-nya yang akan kita bahas karena terus terang saya pribadi tidak begitu menyukai menonton boyband atau ajang-ajang pencarian bakat macam American Idol, Indonesian Idol, The X Factor, The Voice, Indonesia Mencari Bakat dan semacamnya. Tetapi, ada beberapa pelajaran yang bisa kita petik dari acara-acara seperti ini.
- Semua orang adalah unik. Orang-orang yang dulunya bukan siapa-siapa kemudian menjadi artis tenar melalui ajang pencarian bakat seperti ini adalah orang-orang yang tahu apa potensi yang dimilikinya kemudian mengembangkan potensinya dengan sebaik-baiknya. Mereka mengenali diri mereka dan menjadi terkenal karena itu. Tidak ada manusia yang benar-benar identik bahkan kembar identik sekalipun. Apakah yang menyebabkan keunikan tersebut? Sebagian besar ahli berpendapat perbedaan antara manusia yang satu dengan yang lain disebabkan oleh faktor genetika atau susunan spiral DNA manusia. Sebenarnya keunikan manusia lebih dari sekedar faktor genetika. Faktor-faktor non genetika seperti impian, panggilan hidup, talenta, dan lain sebagainya justru lebih menentukan siapa kita dan akan jadi apa kita nantinya. Makanya, sering kita temui dua orang bersaudara kandung dengan sumber gen yang sama yaitun kedua orang tuanya, namun anak yang satunya jadi preman sedang yang lain jadi pendeta. Kembar identik pun bisa seperti itu. Secara genetika mereka sama persis, tetapi karena disebabkan faktor-faktor non genetik kondisi keseharian mereka, minat, atau hobi mereka bisa berbeda satu sama lain.
- Tapi punya talenta, minat, impian semata tidak lantas membuat kita sukses. Kalau masalah genetika semua kita ini dilahirkan sebagai jawara. Kita berhasil menyisihkan jutaan sel-sel telur dalam perlombaan menuju indung telur dan kitalah yang berhasil membuahkannya. Di awal pra kehidupan kita saja kita sudah berkompetisi dan mampu menjadi pemenang. Tetapi apa yang kemudian membuat tidak sampai 20 orang saja yang bisa dikategorikan sebagai orang sukses, mayoritasnya barangkali termasuk kita hanya menjadi orang yang biasa-biasa saja? Ada beberapa kiat orang-orang sukses yang bisa dijadikan pedoman untuk menjadi sesukses mereka. Adapun kiatnya adalah sebagai berikut:
- Kegigihan untuk menjadi yang terbaik. Mereka tidak mau menerima jawaban tidak bisa, sulit dilakukan, mustahil dan semua kata penolakan lainnya. Kita barangkali masih ingat dengan Susan Boyle, pemenang kedua Britain's Got Talent tahun 2009? Selain karena suara emasnya, kegigihanlah yang turut andil menjadikan Susan Boyle, seorang ibu rumah tangga berusia 51 tahun, menjadi jawara. Orang awalnya tidak menyangka dari mulut seorang Susan Boyle yang berpenampilan layaknya seorang ibu rumah tangga sejati mengalun suara mezzo soprano yang sangat kuat. Suara dengan kualitas seperti yang dimilikinya sangat jarang di dunia ini. Susan bilang bahwa dia sebenarnya telah lama menyadari bakat menyanyinya ini apalagi orang tuanya juga adalah penyanyi dan dia terus mengasah kemampuannya. Bahkan demi mengembangkan karir menyanyinya dia sampai menghabiskan tabungan hasil dari belasan tahun dia bekerja.
- Tingkat komitmen yang sangat tinggi. Komitmen yang tinggi ini timbul jika kita sangat mencintai apa yang kita lakukan. Petinju legendaris, Muhammad Ali adalah contoh seorang besar yang sangat berkomitmen terhadap profesinya. Terlahir sebagai Classius Marcellus Clay Junior, bakat bertinjunya diendus oleh seorang polisi sekaligus seorang pelatih tinju yang melihatnya memukuli sampai babak belur seorang dewasa yang berniat mencuri sepedanya padahal saat itu umur Ali baru 12. tahun. Karena kegigihannya berlatih tinju didukung keinginan Ali yang sangat besar untuk menjadi juara dunia tinju, selama bertahun-tahun nyaris tanpa henti siang dan malam Ali terus berlatih tinju. Debut profesionalnya dimulai pada usia 18 tahun, dan hanya empat tahun berselang juara dunia tinju telah dia raih setelah mengalahkan juara bertahan Sonny Liston. Komitmen yang besar untuk meraih impian adalah kunci sukses Ali. Inilah yang menyebabkan hanya dalam tempo 10 tahun dia sudah bisa mewujudkan impiannya tersebut. Walaupun berbadan besar tapi justru kelincahan Ali menjadi senjata pamungkasnya sehingga sering komentator tinju menjuluki Ali, 'the greatest who floats like a butterfly and stings like a bee'.
- Menjadikan masalah sebagai peluang untuk mengembangkan diri. Siapa yang tidak kenal Oprah Winfrey? Dia merupakan selebritas afro amerika terkaya di dunia. Di masa kanak-kanaknya dia merasakan kesulitan hidup yang luar biasa kejam, diperkosa pada saat dia masih berusia 9 tahun, dan hamil di usia 14 tahun, dimana anaknya meninggal di saat masih bayi. Tetapi kemiskinan dan kesulitan hidup tidak lantas menjadikannya putus asa, bahkan semakin memacunya untuk menjadi lebih baik. Saat ini Oprah dikenal sebagai aktris, produser, pemilik media selain sebagai host acara talk show paling terkenal, Oprah Winfrey Show.
- Selalu membangun hubungan baik atau silaturahmi dengan orang lain. Steven Spielberg, sutradara terkenal yang telah memenangi beberapa kali Grammy Award selama karirnya bilang bahwa resep kesuksesannya adalah dari sejak awal dia merintis karir kesutradaraan sampai sekarang pun dia selalu berusaha membina hubungan baik dengan semua orang yang dikenalnya. Pada usia 19 saat dia masih kuliah, Spielberg lebih banyak menghabiskan waktu luangnya untuk berada di studio dan berkumpul dengan orang-orang perfilman. Tanpa sungkan dia selalu berusaha berkenalan dengan para sutradara dan beberapa aktor/aktris dan mengajak mereka ngobrol sambil makan siang. Spielberg tidak melewatkan sehari pun tanpa mendatangi sejumlah studio produksi dan betah berlama-lama menyaksikan proses penyutradaan sebuah film dan berusaha memperoleh beberapa kontrak penting. Bahkan dia sering sampai menginap di kantor studia produksi itu. Sampai saat ini Spielberg tetap fokus untuk membangun hubungan yang baik terutama dengan para insan perfilman.
Jadi, faktor genetika dan faktor non genetik seperti talenta, minat, impian penting untuk menjadi sukses. Beberapa penyanyi atau boyband lulusan program talent show tetap bertahan bahkan semakin populer di tengah kerasnya kompetisi dalam industri musik/hiburan. Tidak sedikit yang lainnya kepopulerannya lambat laun meredup dan akhirnya menghilang dari gegap gempitanya industri hiburan walaupun telah membuktikan bahwa talenta mereka luar biasa. Apa yang menyebabkan hal ini? Tidak lain dan tidak bukan adalah karena mereka gagal mengadopsi perilaku-perilaku sukses yang sangat penting untuk mendukung perjalanan karir mereka. Only the strongest will be alive!!
Komentar
Posting Komentar