Baru saja kita melewatkan detik-detik pergantian tahun 2013. Tahun 2012 telah berakhir dan selama 365 hari sebelumnya tidak sedikit peristiwa yang kita alami yang seharusnya menjadi pelajaran berharga bagi kita untuk menjadi lebih baik di tahun baru ini. Keriuhan terompet dan semarak kembang api sebagai penanda datangnya tahun baru telah usai. Hari ini adalah hari pertama di tahun 2013 ini.
Gegap gempita malam pergantian tahun sudah berakhir. Awal tahun ini adalah momen yang tepat untuk melakukan langkah-langkah untuk mewujudkan resolusi tahun baru yang telah dicanangkan di akhir tahun lalu. Resolusi-resolusi yang telah dibuat untuk lebih memperbaiki diri dan mengubah kebiasan-kebiasan lama yang menjadi penghambat kesuksesan kita semestinya tidak menjadi pepesan kosong dan akhirnya gagal diwujudkan sampai tahun berganti lagi.
Apakah yang menyebabkan resolusi tahun baru gagal diwujudkan? Sebelum kita membahas beberapa penyebab kegagalan resolusi tahun baru, kita singgung terlebih dahulu beberapa manfaat tentang resolusi tahun baru itu sendiri. Manfaat resolusi tahun baru adalah:
- Resolusi tahun baru adalah cara yang paling baik untuk merefleksikan kondisi kita saat ini untuk merubah masa lalu kita. Menurut Mario Teguh dalam acara Mario Teguh Golden Ways dan saya sangat sependapat, dari ketiga masa yaitu masa lalu, masa sekarang, dan masa depan yang dapat diubah adalah masa lalu kita. Sebagian besar orang berpendapat bahwa the past is history, sehingga kita harus melupakannya karena kita tidak bisa berbuat apa-apa untuk merubahnya. Justru apapun yang kita alami di masa sekarang adalah akibat perilaku atau kebiasaan kita di masa lalu. Kita mengalami kelebihan berat badan saat ini mungkin karena kebiasaan makan kita yang berlebihan di masa lalu. Kita sakit-sakitan saat sekarang, barangkali karena kita kurang berolahraga di masa lalu dan sebagainya. Jadi kalau kita sekarang belum menjadi apa yang kita impikan, jelas ada yang salah dengan perilaku, kebiasaan, prioritas, atau nilai-nilai kita di masa lalu. Resolusi itu bertujuan menjadi road map dari keinginan kita untuk menjadi lebih baik di masa depan dengan merubah kebiasaan-kebiasaan atau apapun yang belum benar yang telah kita lakukan di masa lalu. Dan kemungkinan untuk berhasil mewujudkan keinginannya bagi orang yang memiliki resolusi tahun baru jauh lebih besar dibanding orang yang tidak memiliki resolusi sama sekali.
- Resolusi tahun baru dibuat secara sadar mengenai aspek-aspek mana saja dalam kehidupan kita yang masih perlu diperbaiki. Mengenali apa saja di diri kita yang masih perlu diperbaiki, apalagi kemudian melakukan langkah-langkah secara all out untuk membenahinya niscaya bisa membuka kesempatan yang besar bagi kita untuk terus tumbuh dan berubah. Resolusi tahun baru menjadi bukti keseriusan dan keteguhan kita untuk terus berubah dan berkembang dan menyadari ada alternatif-alternatif lain yang harus kita ambil apabila keinginan kita belum terwujud di tahun lalu.Tentu disamping beberapa hal yang berada dalam jangkauan locus of influence kita, juga terdapat beberapa hal yang berada di luar locus of control kita. Untuk menghadapi hal ini kita harus mengambil pendekatan-pendekatan yang berbeda untuk berhasil. Kalau kita terus melakukan pendekatan yang so and so tetapi mengharapkan hasil yang lebih baik, bisa-bisa bukannya kita untung malah buntung, menjadi stres, kemudian gila. Seperti kutipan Albert Einstein bahwa, "insanity is doing the same thing over and over again and expecting different results".
- All work no play makes Jack a dull boy. Kita bisa mengganti nama Jack dengan semua orang yang saking bersemangatnya dalam mewujudkan resolusi tahun barunya sehingga lupa menyisihkan waktunya untuk berhenti dan merayakan keberhasilannya. Kita memang wajib berjuang keras dan mengeluarkan extra effort untuk mewujudkan impian kita, tetapi selalu sempatkan waktu untuk mengevaluasi dan merayakan setiap keberhasilan kita sekecil apapun itu. Apapun tujuannya, termasuk bertujuan positif untuk mewujudkan resolusi-resolusi tahun baru kita, kerja tanpa dibarengi waktu untuk relax, interaksi dengan keluarga dan orang lain, dan untuk merayakan kesuksesan-kesuksesan kita termasuk keberhasilan untuk tetap berada di jalur yang benar untuk resolusi kita adalah tidak benar dan bisa berdampak buruk bagi kesehatan kita.
- Resolusi tahun baru bisa menyebabkan semakin meningkatnya kebanggaan dan kepercayaan terhadap diri sendiri. Resolusi ini bukan sesuatu yang mengawang-awang karena diawali dengan adanya self awareness bahwa diri kita butuh untuk tumbuh dan terus berubah. Tidak ada yang tetap di dunia ini melainkan perubahan itu sendiri. Setelah muncul kesadaran untuk berubah, kita harus butuh perubahan itu karena sebenarnya perubahan itu sudah menjadi fitrah manusiawi. Apabila perubahan sudah menjadi kebutuhan kita, kita lalu harus mengindentifikasi area for improvement dalam diri kita yang akan menjadi road map perubahan yang perlu kita lakukan. Destinasi akhir dari 'perjuangan' ini berupa daftar-daftar resolusi tahun baru yang telah buat. Semakin dekat kita kepada pencapaian resolusi kita, kebanggaan akan diri kita (self esteem) akan semakin menjulang.
Lalu, apa yang menyebabkan kita gagal mewujudkan resolusi-resolusi tahun baru kita?
- Kita kurang disiplin dan 'malas' dan bahkan kehilangan spirit untuk mewujudkan resolusi kita. Ini mungkin disebabkan karena resolusi kita yang kurang menantang, atau terlalu mengawang-awang, atau karena kita sendiri yang kehilangan semangat juang. Mario Teguh benar ketika bilang bahwa lebih baik kita gagal untuk meraih impian-impian kita besar daripada kita berhasil mewujudkan impian-impian kecil kita. Kalau kita hanya menetapkan impian-impian yang kecil dan kita berhasil mewujudkannya itu sama saja gagal. Semua orang bahkan orang bodoh sekalipun bisa melakukannya. Bermimpilah yang besar karena sekalipun gagal kita pasti tetap diatas rata-rata orang lainnya. Dan kalau berhasil kita akan menjadi orang yang luar biasa.
- Kurangnya dukungan dari keluarga, teman, atau orang-orang dekat lainnya. Sering kita alami dalam keseharian kita ketika kita akan melakukan sesuatu perbaikan yang kita butuhkan akhirnya kandas di tengah jalan karena kita lebih 'mempedulikan' apa kata orang lain. Seorang teman membatalkan resolusinya untuk menurunkan berat badannya sampai sepuluh kilogram karena teman-teman dan keluarga dekatnya bilang dia tidak mungkin bisa karena dia itu orang yang sangat doyan makan. Akhirnya, dia malah terpengaruh godaan-godaan temannya yang mengajaknya wisata kuliner saban hari. Masih ingat cerita adu lari antara kelinci dengan siput? Menurut anda siapa yang akan menang? Ternyata si siput yang menang. Ceritanya begini, saat lomba lari sudah dimulai antara tiga ekor kelinci melawan seekor siput para penonton sangat yakin bahwa para kelincilah yang akan menang. Lha wong siput terkenal sebagai binatang yang paling lamban versi hasil survei lembaga-lembaga survei di dunia perbinatangan. Kelinci pertama sebagai juara bertahan ditepuki oleh seluruh penonton sehingga dia menjadi pongah dan tidak awas. Tanpa menyadari di depannya ada sebatang pohon besar, tak ayal diapun menabrak pohon tersebut sehingga si kelinci jatuh pingsan. Kelinci kedua saking yakinnya bakal juara dan karena teriakan-teriakan penonton yang menyemangatinya pun menjadi tidak menyadari keberadaan lubang besar dan dalam di depannya dan diapun 'sukses' terjerembab ke dalam lubang tersebut. Kelinci ketiga yang paling lemah dibanding kedua kelinci lainnya mengurungkan niatnya ikut berlomba karena semua penonton meneriaki bahwa dia tidak akan mungkin menang dan menertawakannya. Bagaimana dengan si siput? Si siput tidak bergeming dan tetap berlari ditengah sorakan-sorakan mengejek dan tawa-tawa celaan dari para penonton. Akhirnya si siputlah satu-satunya yang mampu menyelesaikan lomba itu dan menjadi juara dengan mengalahkan para kelinci yang kecepatan larinya jauh lebih kencang darinya. Sewaktu diwawancarai apa kiat keberhasilannya, diketahui ternyata siput tersebut tuli! Itulah sebenarnya kunci suksesnya yaitu 'tidak mendengar' kata-kata tidak bisa, tidak mungkin, mustahil dan ejekan-ejeken penonton dan terus maju untuk menyelesaikan perlombaan. Kunci keberhasilan resolusi tahun baru kita pun sederhana: jangan mendengarkan dan terpengaruh kepada godaan-godaan orang-orang terdekat kita untuk mengurungkan harapan-harapan kita karena kita sangat yakin dan percaya bahwa kita butuh perbaikan-perbaikan tersebut. Dukungan dari orang-orang terdekat kita sangat penting dan mintalah mereka untuk memberikan masukan-masukan yang positif dan memotivasi kita.
- Penyebab kegagalan resolusi tahun baru lainnya adalah bahwa satu tahun itu bagi sebagian orang adalah waktu yang lama. Mereka jadi tidak sabar karena menginginkan hasil yang instan. Berdasarkan survei, sebagian besar resolusi tahun baru gagal sebelum bulan Juni berakhir atau pertengahan tahun. Memang ada yang menyarankan untuk secara rutin melakukan evaluasi terhadap progress resolusi kita, tetapi jangan sampai kita merombak secara frontal dan drastis karena hal itu bisa-bisa membuat kita jadi bingung dan kehilangan arah.
Ada kunci yang menurut saya bisa dilakukan untuk selalu bersemangat dalam mewujudkan resolusi-resolusi tahun baru kita. Resolusi-resolusi kita sering sama setiap tahunnya dan ini sering disebut gejala caught by the same trap. Philip Morton, seorang produser dan sreenwriter asal Amerika Serikat bilang do your new year's resolutions like you do religious trait, wish every beginning of a mont a new year celebration, and stop making new year's resolutions". Artinya, wujudkan resolusi-resolusi anda dengan penuh semangat dan antusias sebagaimana semua bulan dalam setahun itu bulan Januari semua, dan tetap fokus untuk mencapai impian-impian kita.
Komentar
Posting Komentar